Minggu, 09 November 2014

budidaya kangkung (Ipomea reptans)



BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
2.1         Alat dan Bahan
a.       Alat
1.      Cangkul
2.      Kored
3.      Mistar
4.      Roll meter
5.      Ember
b.      Bahan
1.      Benih kangkung (kultivar MAHARA LP-1)
2.      Pupuk kandang
3.      Furadan
4.      Pupuk urea
5.      Air
2.2         Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu    : 10 September 2014
Tempat   : Lahan Praktikum Hortikultura
2.3         Prosedur praktikum
2.3.1   Persiapan Lahan dan Penanaman
1.      Siapakan alat dan bahan
2.      Lakukan pengolahan tanah dengan cara mencangkul tanah agar gembur dan bersih dari gulma
3.      Buat bedengan 800 x 100 Cm
4.      Beri pupuk kandang 1 ember/meter kemudian ratakan menggunakan bambu
5.      Buat larikan untuk lubang tanam dengan kedalaman ± 2 – 3 cm
6.      Tanam benih kangkung pada larikan yang sudah diberi pupuk kandang dengan jarak tanam 5 x 10 cm, 2 – 3 cm biji perlubang,
7.      Tutup lubang tanam secara tipis
8.      Kocor dengan urea dengan dosis 5 gram/m/plot
9.      Beri furadan di bagian pinggir larikan 3 gram/plot
10.  Lakukan perawatan seperti pemberian pupuk dasar (NPK)

2.4    Hasil praktikum
Tabel hasil panen tanaman kangkung
Luas Lahan
Jarak Tanam
Jumlah
Populasi
Jumlah
ikat
Harga
per ikat
Total harga
100 x 100 cm
10 x 5 cm
2.00
±8 ikat
Rp. 1.000
Rp. 8000
800 x 100 cm
10 x 5 cm
1.600
68 ikat
Rp. 1.000
Rp.68000
1.000.000 cm2
10 x 5 cm
20.000
80.000
Rp.1.000
Rp.80.000.000










BAB III
PEMBAHASAN
3.1Budidaya tanaman kangkung
1.     Pengolahan tanah
Pengolahan tanah merupakan tindakan yang sangat penting dalam teknik budidaya suatu tanaman. Tujuannya yaitu untuk memperbaiki struktur tanah atau menggemburkan tanah dan membebaskan tanah dari tumbuhnya gulma yang akan menjadi inang bagi OPT. Tanah yang gembur akan memudahkan proses perakaran tanaman dan memperbaiki drainase serta aerasi tanah, pembuatan bedengan dalam proses budidaya tanaman sayuran selalu dilakukan agar mudah dalam proses perawatan. Pemberian pupuk kandang juga penting, karena tanah yang diberi pupuk kandang akan lebih subur akibat banyaknya kandungan organik yang ada dalam pupuk kandang. Dengan syarat pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang benar benar sudah matang, agar tidak menimbulkan tumbunya cendawan atau jamur.


2.     Penanaman
Ada dua cara pennaman kangkung yaitu melalui penanaman benih dan stek batang. Pada tanaman kangkung darat lebih sering melakukan penanaman melalui benih langsung pada bedengan, sedangkan pada stek batang sering dilakukan untuk penanaman kangkung air. Batang dipotong sekitar 20 – 25 cm stek langsung ditanam di lumpur/sawah dengan jarak tanam    20 x 30 cm. Budidaya kangkung darat sebaiknya dilakukan dengan cara membuat larikan, kemudian ditanami benih kangkung perlubang 2-3 biji dengan jarak tanam 5 x 10 cm.  
Pada praktikum yang kami lakukan, kami melakukan pembudidayaan tanaman kangkung dengan lebar bedengan 800 x 100 cm populasi yang seharusnya didapatkan yaitu sekitar 1.600 tanaman. Hal ini dapat terjadi apabila penanaman tidak mengambil setengah jarak tanam, kemudian pengukurannya valid. Namun pada praktikum yang kami lakukan hanya mendapatkan 17 populasi per baris, jumlah baris dalam 800 cm apabila tidak menggunakan setengah jarak tanam seharusnya yaitu 80 baris. Dalam satu baris diperlukan bibit sekitar 100gram jadi apabila menanam kangkung dalam satu hektardibutuhkan benih kangkung sekitar
Perkecambahan benih kangkung mulai terlihat muncul ke permukaan tanah sekitar 3-4 HST.

3.     Perawatan
Perawatan yang dilakukuan pada budidaya tanaman kangkung tidak begitu rumit. Perawatan yang dilakukan adalah penyiraman, pengocoran menggunakan urea, dan penyiangan.
Penyiraman dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air pada tanaman dan tanah agar dapat menyerap unsur hara. Pengocoran menggunakan urea dilakukan untuk memenuhi kebutuhan unsur N bagi tanaman, pengocoran di berikan 5gram/plot, namun sebaiknya pengocoran dilakukan apabila mulai muncul tanda tanda kekurangan N pada tanaman.Tanaman yang kekurangan unsur N daunnya akan terlihat lebih pucat dan kecil atau sempit, batangnya pun juga terlihat lebih kecil dan pendek. Sedangkan penyiangan dilakukan setiap kali mulai muncul gulma, karena gulma merupakan inang bagi hama dan penyakit. Selain itu gulma dapat menyebabkan kompetisi unsur hara pada tanaman.
4.     Panen dan pasca panen
Kangkung sudah bisa dipanen mulai pada usia 30 hari setelah tanam, atau tanaman memiliki ketinggian ± 30cm.
Pemanenan dapat dilakukan dengan cara mencabut atau memotong batangnya, namun akan lebih baik jika pemanenan kangkung dilakukan dengan cara mencabut dengan akarnya.
Setelah pemanen kangkung di cuci untuk membersihkan akar dari tanah, kemudian di ikat, satu ikat kangkung untuk harga seribu sebaiknya sekitar 20-30 batang. Kangkung yang di ikat biasanya akan dijual ke pasar pasar tradisional, apabila di jual di supermarket biasanya kangkung dikemas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar