BAB
II
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
2.1
Alat dan Bahan
a.
Alat
1.
Cangkul
2.
Kored
3.
Mistar
4.
Roll
meter
5.
Ember
b.
Bahan
1.
Benih
kangkung (kultivar MAHARA LP-1)
2.
Pupuk
kandang
3.
Furadan
4.
Pupuk
urea
5.
Air
2.2
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu : 10
September 2014
Tempat : Lahan
Praktikum Hortikultura
2.3
Prosedur praktikum
2.3.1 Persiapan
Lahan dan Penanaman
1.
Siapakan
alat dan bahan
2.
Lakukan
pengolahan tanah dengan cara mencangkul tanah agar gembur dan bersih dari gulma
3.
Buat
bedengan 800 x 100 Cm
4.
Beri
pupuk kandang 1 ember/meter kemudian ratakan menggunakan bambu
5.
Buat
larikan untuk lubang tanam dengan kedalaman ± 2 – 3 cm
6.
Tanam
benih kangkung pada larikan yang sudah diberi pupuk kandang dengan jarak tanam
5 x 10 cm, 2 – 3 cm biji perlubang,
7.
Tutup
lubang tanam secara tipis
8.
Kocor
dengan urea dengan dosis 5 gram/m/plot
9.
Beri
furadan di bagian pinggir larikan 3 gram/plot
10. Lakukan perawatan seperti pemberian pupuk dasar (NPK)
2.4
Hasil
praktikum
Tabel hasil panen tanaman kangkung
Luas Lahan
|
Jarak Tanam
|
Jumlah
Populasi
|
Jumlah
ikat
|
Harga
per ikat
|
Total harga
|
100 x 100 cm
|
10 x 5 cm
|
2.00
|
±8 ikat
|
Rp. 1.000
|
Rp. 8000
|
800 x 100 cm
|
10 x 5 cm
|
1.600
|
68 ikat
|
Rp. 1.000
|
Rp.68000
|
1.000.000 cm2
|
10 x 5 cm
|
20.000
|
80.000
|
Rp.1.000
|
Rp.80.000.000
|
|
|
|
|
|
|
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1Budidaya tanaman kangkung
1.
Pengolahan
tanah
Pengolahan tanah merupakan tindakan yang sangat penting dalam teknik
budidaya suatu tanaman. Tujuannya yaitu untuk memperbaiki struktur tanah atau menggemburkan
tanah dan membebaskan tanah dari tumbuhnya gulma yang akan menjadi inang bagi
OPT. Tanah yang gembur akan memudahkan proses perakaran tanaman dan memperbaiki
drainase serta aerasi tanah, pembuatan bedengan dalam proses budidaya tanaman
sayuran selalu dilakukan agar mudah dalam proses perawatan. Pemberian pupuk
kandang juga penting, karena tanah yang diberi pupuk kandang akan lebih subur
akibat banyaknya kandungan organik yang ada dalam pupuk kandang. Dengan syarat pupuk
kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang benar benar sudah matang, agar
tidak menimbulkan tumbunya cendawan atau jamur.
2.
Penanaman
Ada dua cara pennaman kangkung yaitu melalui penanaman benih dan stek
batang. Pada tanaman kangkung darat lebih sering melakukan penanaman melalui
benih langsung pada bedengan, sedangkan pada stek batang sering dilakukan untuk
penanaman kangkung air. Batang dipotong sekitar 20 – 25 cm stek langsung
ditanam di lumpur/sawah dengan jarak tanam
20 x 30 cm. Budidaya kangkung darat sebaiknya dilakukan dengan cara
membuat larikan, kemudian ditanami benih kangkung perlubang 2-3 biji dengan
jarak tanam 5 x 10 cm.
Pada praktikum yang kami lakukan, kami melakukan pembudidayaan tanaman
kangkung dengan lebar bedengan 800 x 100 cm populasi yang seharusnya didapatkan
yaitu sekitar 1.600 tanaman. Hal ini dapat terjadi apabila penanaman tidak
mengambil setengah jarak tanam, kemudian pengukurannya valid. Namun pada
praktikum yang kami lakukan hanya mendapatkan 17 populasi per baris, jumlah
baris dalam 800 cm apabila tidak menggunakan setengah jarak tanam seharusnya
yaitu 80 baris. Dalam satu baris diperlukan bibit sekitar 100gram jadi apabila
menanam kangkung dalam satu hektardibutuhkan benih kangkung sekitar
Perkecambahan benih kangkung mulai terlihat muncul ke permukaan tanah
sekitar 3-4 HST.
3.
Perawatan
Perawatan yang dilakukuan pada budidaya tanaman kangkung tidak begitu
rumit. Perawatan yang dilakukan adalah penyiraman, pengocoran menggunakan urea,
dan penyiangan.
Penyiraman dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air pada tanaman dan tanah
agar dapat menyerap unsur hara. Pengocoran menggunakan urea dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan unsur N bagi tanaman, pengocoran di berikan 5gram/plot,
namun sebaiknya pengocoran dilakukan apabila mulai muncul tanda tanda
kekurangan N pada tanaman.Tanaman yang kekurangan unsur N daunnya akan terlihat
lebih pucat dan kecil atau sempit, batangnya pun juga terlihat lebih kecil dan
pendek. Sedangkan penyiangan dilakukan setiap kali mulai muncul gulma, karena
gulma merupakan inang bagi hama dan penyakit. Selain itu gulma dapat
menyebabkan kompetisi unsur hara pada tanaman.
4.
Panen
dan pasca panen
Kangkung sudah bisa dipanen mulai pada usia 30 hari setelah tanam, atau
tanaman memiliki ketinggian ± 30cm.
Pemanenan dapat dilakukan dengan cara mencabut atau memotong batangnya,
namun akan lebih baik jika pemanenan kangkung dilakukan dengan cara mencabut
dengan akarnya.
Setelah pemanen kangkung di cuci untuk membersihkan akar dari tanah,
kemudian di ikat, satu ikat kangkung untuk harga seribu sebaiknya sekitar 20-30
batang. Kangkung yang di ikat biasanya akan dijual ke pasar pasar tradisional,
apabila di jual di supermarket biasanya kangkung dikemas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar