Minggu, 25 Mei 2014

laporan kapasitas pegang air




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang
Media tumbuh merupakan faktor lingkungan yang penting selain cahaya, suhu dan kelembaban pada perkecambahan. Media tumbuh untuk persemaian tanaman sangat beragam dengan keampuan menyediakan faktor tumbuh yang beragam pula. Jenis media tumbuh yang umum digunakan  untuk pesemaian diantaranya  tanah, air, pasir, verlit, vermiculit dan bahan organik seperti; most, sphagnum, serbuk gergaji, sekam padi, abu, serasah, kompos dan pupuk kandang atau kombinasi diantaranya dengan komposisisi tertentu.
Jenis tanaman dan bagian tanaman yang digunakan untuk perbanyakan tanaman memerlukan kondisi lingkungan tumbuh yang spesifik dan berbeda-beda agar  tumbuh dengan baik.
Dengan demikian, pemilihan media tumbuh untuk persemaian merupakan hal penting yang harus di pelajari dan di pahami.
Media tumbuh yang mampu menyediakan faktor tumbuh seperti; aerasi,drainase, kelembaban dan kandungan unsur hara dalam jumlah memadai untuk setiap jenis benih/setek akan memberikan pertumbuhan awal kecambah atau tanaman muda yang lebih baik.



1.2.Tujuan
·         untuk mengetahui kapasitas menahan dan melepaskan air pada media tanam
·         menentukan jenis medium yang sesuai untuk pesemaian tanaman
·         melakukan pemilihan macam media tumbuh yang sesuai untuk macam jenis bahan tanaman yang disemaikan



BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

2.1.Waktu dan tempat
Waktu       : praktek perbanyakan vegetatif yang kami lakukan dimulai pada tanggal 18 februari 2014
Tempat      : Praktikum mata kuliah perbanyakan vegetatif dilaksanakan di kebun Percobaan tanaman  Hortikultura di  kampus Politeknik Negeri Lampung.

2.2. Alat dan bahan
A.    Alat
·         Ayakan tanah
·         Cangkul
·         Ember
·         Gembor
·         Koret
·         Pot
·         Timbangan
B.     Bahan
·         Arang sekam
·         Kompos
·         Pupuk kandang
·         Tanah (top soil)
2.3.Prosedur praktikum
1.          Persiapkan media tumbuh dalam suatu wadah yang sama sebagai berikut;
a.       Media tunggal yaitu tanah (top soil), arang sekam, kompos, dan pupuk kandang sebagai media tumbuh dengan volume sama.
b.      Media campur dengan volume perbandingan (1:1), campur secara merata ( arang sekam-topsoil, arang sekam-kompos, arang sekam-pupuk kandang, kompos-pupuk kandang, kompos-top soil,  dan top soil-pupuk kandang)
2.        Masukkan media dalam wadah atau pot dengan volume yang sama kemudian padatkan.
3.        Timbang media tumbuh untuk mengetahui berat
       awal media dalam kondisi kering.
4.         Tambahkan air(siram) secara merata, tiriskan sampai tidak ada air yang        menetes lagi) kemudian timbang kembali masing-masing media untuk         mengetahui berat basah (akhir).
5.         Tempatkan media tumbuh pada tempat teduh dan tidak terkena air hujan    atau air siraman.
6.         Lakukan penimbangan setiap hari sampai beratnya kembali pada berat
awal (kering).
7.         Catat setiap kali pengamatan dan sampai beberapa hari media mencapai      berat awal.
8.         Hitung kapasitas pegang air dan kemampuan melepas air masing-masing     media tumbuh tunggal dan campuran.
9.         Buatlah laporan hasil pengamatan media tumbuh.



Hasil praktikum
tael hasil pengamatan


no
media
berat tanaman per hari (gram)

awal
basah
1
2
3
4
5
6
7

1
arang sekam
300
440
440
380
350
330
300
300


2
kompos
500
570
540
500
500
480
450
450


3
pupuk kandang
700
800
770
710
700
700
660
650


4
top soil
1000
1050
1040
1000
1000
950
930
900


5
arang sekam-kompos
350
460
440
410
400
350
340
330


6
arang sekan - pupuk kandang
500
550
540
500
500
480
400
400


7
arang sekam - top soil
550
650
610
590
550
550
540
540


8
kompos - pupuk kandang
500
550
540
500
500
500
450
430


9
kompos - top soil
600
750
710
690
650
650
620
620
600

10
pupuk kandang - top soil
700
760
730
700
700
660
650
650








BAB III
                                                    PEMBAHASAN
                                                                 
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dan tabel hasil pelaksanaan praktikum maka dapat di jelaskan bahwa tidak semua media tumbuh ataupun media tanam cocok untuk segala jenis tanaman. Masing - masing media tumbuh memiliki kapasitas pegang air yang berbeda-beda. Pencampuran media tanam bertujun untuk memperlancar aerasi dan drainase. Kapasitas pegang air pada media tumbuh yang paling bagus adalah campuran media tanam  kompos dan top soil. Kompos merupakan daur ulang dari tumbuhan ataupu bahan organik yang telah terdekomposisi. Sedangkan top soil merupakan lapisan tanah bagian atas yang mengandung banyak bahan organik. Media tumbuh dalmambentuk arang sekam kurang maksimal karena pori-pori pada arang sekam terlalu besar.