Minggu, 09 November 2014

akar tuba



BAB I PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Pertumbuhan akar merupakan faktor awal yang sangat penting dalam perbanyakan vegetatif melalui stek. Pembentukan akar terjadi karena adanya pergerakan ke bawah dari auksin, karbohidrat dan rooting cofactor (zat-zat yang berinteraksi dengan auksin yang mengakibatkan perakaran) baik dari tunas maupun dari daun. Zat-zat ini akan mengumpul dan menstimulir pembentukan akar stek yang berupa akar adventif. Akar adventif  adalah akar yang tumbuh dari bagian tanaman yang bukan embrio atau karena munculnya bukan dari akar yang telah tumbuh sebelumnya. Akar adventif akan timbul dari 2 macam sumber, yaitu dari jaringan kalus dan dari akar morfologi primordial (Rochiman dan Harjadi 1973).
NAA sebagai auksin sintetik memacu pembentukan akar adventif pada stek batang puring. Pada percobaan ini, batang yang disetek dapat menumbuhkan akar adventif meskipun daun muda dan kuncup yang kaya auksin dipangkas. Hal ini disebabkan NAA yang diberikan pada batang yang akan disetek menginduksi terbentuknya auksin. Batang muda puring dalam media I tidak tumbuh akar maupun tunas. Batang muda puring pada media I atau yang tidak direndam dengan NAA mengalami kematian karena terdapatnya air yang berlebihan dalam tanah mediumnya. Air yang berlebihan menyebabkan batang menjadi cepat busuk dan mati karena terinfeksi oleh cendawan. Batang yang tidak diinduksi dengan NAA sekalipun seharusnya dapat membentuk akar adventif dengan adanya kemampuan akar untuk mensintesis auksin dalam jumlah yang cukup bagi pertumbuhannya. Batang-batang puring dewasa pada media II dan III mengalami penumbuhan tunas dan banyak akar adventif. Hasil ini tidak memperkuat simpulan Hartmann et al. (1990) yang menyatakan bahwa bahan stek yang diambil dari bagian yang lebih muda (juvenil) memiliki kemampuan berakar lebih baik daripada yang lebih tua (jaringan dewasa) karena kegiatan pembelahan, pemanjangan, dan deferensiasi sel lebih aktif pada jaringan stek yang muda.
Pemberian auksin memacu pemanjangan potongan akar atau bahkan akar utuh pada banyak spesies tetapi hanya pada konsentrasi yang sangat rendah (10-7 sampai dengan 10-13 M, bergantung pada spesies dan umur akar). Pada konsentrasi yang lebih tinggi (tapi masih cukup rendah, antara 1 sampai 10 mM), pemanjangan hampir selalu terhambat. Jumlah akar adventif pada batang dari media II (NAA 100 ppm) lebih banyak daripada batang dari media III (NAA 200 ppm) yaitu 31 akar. Tetapi, jumlah primordia akar yang tumbuh pada batang dari media III lebih banyak daripada batang dari media II. Namun, perbedaan jumlah primordia akar ini tidak terlalu besar. Hasil ini menunjukkan bahwa konsentrasi NAA sebesar 100 hingga 200 ppm merupakan konsentrasi yang bagus untuk menginduksi perakaran stek. Inisiasi akar paling bagus terdapat pada batang yang diberi NAA 200 ppm, ditunjukkan dengan banyaknya jumlah baris dan jumlah akar adventif, jumlah primordia akar, serta panjang rata-rata akar adventif dibandingkan dengan batang dengan konsentrasi NAA 100 ppm.

1.2              Tujuan Praktikum
·         Agar mahasiswa mengetahui cara perbanyakan secara vegetatif.
·         Agar mahasiswa mengetahui cara melakukan setek akar.


BAB II PELAKSANAAN PRAKTIKUM
2.1  Bahan dan Alat
Ø  Bahan :
·         Akar sukun
·         Akar tuba
·         Tanah subsoil
·         Pupuk kandang
·         Zpt
Ø  Alat :
·         Cangkul
·         Ember
·         Ayakan
·         Polybag
·         Gunting pemotong
·         Pisau cuter

2.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
       Tanggal    :
                   Waktu      :
                   Tempat     :

2.3     Prosedur Kegiatan Praktikum
1.      Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2.      Lalu potong akar sukun dan tuba menjadi 3 ukuran masing-masing 5cm, 7,5cm dan 10cm.
3.      Ambil tanah subsoil dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1. Lalu aduk secara merata.
4.      Masukan dalam polybag.
5.      Ambil akar yang akan di setek, pangkal akar yang akan di setek di beri ZPT terlebih dahulu.
6.      Tanam didalam polybag, tutup dengan tanah dan tekan tanah agar rapat.
7.      Siram agar kelembapan terjaga.
8.      Amati sampai tunas pada akar tumbuh

2.4    Hasil Pengamatan
No
Nama tanaman
Jumlah yang disetek
Yang tumbuh
1.
Akar Sukun
9
4
2.
Akar Tuba
9
Bulum Tumbuh

BAB III PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN
Tujuan pemberian zpt adalah untuk merangsang tumbuhnya akar lebih cepat agar tanaman memiliki kesampatan hidup yang tinggi.

Dan dari hasil praktikum yang kelompok kami lakukan menghasilkan hanya beberapa tanaman yang dapat hidup tetapi dengan waktu yang relatif lebih lama, salah satunya adalah akar tuba sedangkan yang lainya seperti akar sukun dan akar ganyong tidak ada yang hidup atau mati karna dalam pelaksaaan praktikum setek akar ini kelompok kami salah dalam meletakkan posisi akar, bagian ujung akar kami letakan di atas sedangkan bagian pangkal akar kami letakan di bawah hal ini berlawanan denan prinsip tanaman “yang diatas tetap yang di atas dan yang bawah tetap di bawah” yang menyebabkan akar yang kami setek tidak tumbuh.
            Setelah mengetahui bahwa posisi peletakan akar yang kami lakukan salah kami segera merubah posisi akar ke posisi yang benar, akan tetapi karna keadaan akar yang kering menyebabkan akar tidak tumbuh dan mati dan hanya akar tuba yang dapat hidup karna akar masih dalam keadaan baik dan akar tuba memiliki daya adaptasi yang tinggi untuk bertahan hidup.
            Walaupun dalam keadaan terbalik meletakan posisi akar setek, kemampuan hidup akar tersebut sebernarnya masih ada tetapi dengan rentan waktu yang lebh lama karena struktur tanaman akan berubah dan tumbuh ke arah bawah dan menghasilkan tunas yang tumbuh ke arah bawah terlebih dahulu baru tunas akan menyesuaikan pertumbuhan ke arah atas, dan ini menyebabkan kerugian bagi petani yang melakukan setek.
Beberapa faktor yang mempengaruhi tidak hidupnya setek akar yang kami lakukan antara lain :
1.      Suhu yang terlalu tinggi.
2.      Keadaaan bibit yang sudah kering.
3.      Salah atau terbalik meletakan posisi akar yang di setek.
4.      Kedaaan tanah yang terlalu kering.
5.      Terlalu lembab

Gambar contoh setek akar

Description: DSC01286.jpg



BAB  IV KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang kami lakukan dapat di simpulkan bahwa :
1.      Setek adalah perbanyakan tanaman secara vegetatif.
2.      Setiap akar tanaman yang berbeda memiliki daya tahan yang berbeda-beda.
3.      Akar/tanaman yang di setek di letakan dalam posisi terbalik masih dapt hidup dengan rentan waktu tumbuh yang lebih lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar