LAPORAN PRAKTIKUM
BUDIDAYA
TANAMAN OBAT
PTH 122
OLEH:
KELOMPOK
6
·
Mentari Rizki Andriyani 13712034
·
Rizki Nindia Putri 13712049
·
Ristiyani 13712051
·
Yuli Kasroni 13712062
·
Siska Feriana 13712063
JURUSAN
BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
PROGRAM
STUDI HORTIKULTURA B
POLITEKNIK
NEGERI LAMPUNG
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Jahe dan temulawak merupakan famili Zingiberaceae.
Tanaman obat tersebut memiliki manfaat dan khasiat sangat banyak untuk
mengobati penyakit ataupun mencegahnya. Namun tidak banyak orang yang
mengetahui tentang manfaat rimpang tanaman obat tersebut dan masih sedikit
orang yang mau membudidayakan dengan sekala besar pada tanaman jahe dan
temulawak. Padahal tanaman obat ini banyak dicari oleh pabrik obat ataupun
industri makanan. Terutama temulawak dan jahe yang sudah dijadikan simplisia
menjadikan nilai ekonomi yang lebih tinggi. Simplisia adalah tanaman/bagian
tanaman yg belum mengalami proses pengolahan (keringkan) dan digunakan sebagai
bahan baku obat.
1.2.
Tujuan
1. Untuk mengetahui teknik budidaya tanaman jahe dan
temulawak
2. Mengetahui manfaat jahe dan temulawak
3. Memahami teknik pembuatan simplisia
BAB
II
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
2.1.
Alat dan Bahan
Alat : cangkul, ember, rool meter, sabit,
kored,
Bahan : rimpang jahe,rimpang temulawak, bibit
rosella, pupuk kandang, NPK dan air
2.2.
Waktu
Pelaksanaan Praktikum
Waktu :
Tempat : rumah jaring (penunasan), lahan
hortikultura (penanaman) dan laboraturium horikultura
2.3.
Prosedur
Praktikum
1.
Siapkan
rimpang jahe dan temulawak yang sudah tua
2.
Potong
sesuai bentuk dan cuci hingga bersih
3.
Rendam
rimpang ke dalam larutan fungisida selama ± 15 menit
4.
Siapkan
karung goni untuk media penunasan
5.
Media
penunasan harus terjaga kelembabannya
6.
Setelah
tunas muncul sekitar 2 minggu setelah ditunaskan dapat dipindah ke lahan tanam
7.
Lakukan
perawatan secara rutin.
2.4.
Hasil
Pengamatan
a.
Tinggi
tanaman jahe, temulawak dan rimpang
nama tanaman
|
tinggi
tanaman (cm)
|
|||
jahe
|
1
|
2
|
3
|
Jumlah yang hidup
|
1
|
9
|
15
|
22
|
21
|
2
|
10
|
18
|
26
|
|
3
|
6
|
13
|
20
|
|
4
|
5
|
11
|
18
|
|
5
|
6
|
12
|
19
|
|
rata-rata
|
7,2
|
13,8
|
21
|
|
temulawak
|
|
|
|
|
1
|
3 ,4
|
7
|
13
|
18
|
2
|
15
|
30
|
46
|
|
3
|
13,5
|
19
|
23
|
|
4
|
16
|
20
|
26
|
|
5
|
3
|
7
|
10
|
|
Rata-rata
|
10,18
|
16,6
|
23,6
|
|
rosella 1
|
|
|
|
|
1
|
25
|
45
|
81
|
3
|
2
|
38
|
64,5
|
104
|
|
3
|
23
|
42
|
79
|
|
4
|
20
|
40
|
mati
|
|
Rata-rata
|
26,5
|
47,87
|
66
|
|
rosella 2
|
|
|
|
|
1
|
30
|
56
|
89
|
4
|
2
|
47
|
65
|
99
|
|
3
|
46,8
|
63,5
|
97
|
|
4
|
28,5
|
50
|
84
|
|
Rata-rata
|
38,075
|
58,625
|
92,25
|
|
Simplisia
jahe
Berat basah : 300 gram
Berat
kering : 39 gram
Berat
serbuk : 39 gram ( 1bks x 9gram dan 4
bks x 10 gram)
Kadar air : 39/300 x 100%
:13%
b.
Tabel
jumlah cabang, bunga dan buah pada rosella
Jumlah
cabang
|
Jumlah buah/cabang
|
Jml
bunga yg mekar
|
|
|
|
10
|
8
|
5
|
10
|
8
|
1
|
13
|
6
|
2
|
8
|
3
|
2
|
Rata- rata
|
||
10,25
|
6,25
|
2,5
|
c.
tabel
hasil pengamatan perbanyakan tanaman obat
No.
|
Nama tanaman
|
Jumlah tanam
|
Tumbuh
|
1
|
Kumis kucing
|
5
|
4
|
2
|
Sambiloto
|
5
|
2
|
3
|
Cincau
|
7
|
3
|
4
|
Jinten
|
5
|
5
|
5
|
Brotowali
|
10
|
9
|
6
|
Pegagan
|
15
|
9
|
Data hasil simplisia
kumis kucing
Berat basah
|
510 gram
|
Berat kering
|
68 gram
|
Kadar air
|
13,3 gram
|
Simplisia serbuk
|
39 gram
|
Simplisia daun
|
20 gram
|
BAB
III
PEMBAHASAN
Temulawak merupakan salah satu
tanaman yang mudah ditemukan di Indonesia. Temulawak merupakan jenis tanaman
semak yang tidak berbatang karena mulai dari pangkal sudah berupa tangkai
daun yang memanjang dengan bentuk daun
menyerupai daun pisang yaitu membulat. Pada umumnya tanaman ini dapat dipanen
setelah berusia 8 hingga 12 bulan yang ditandai dengan warna daun yang mulai
menguning. Umbi akan tumbuh pada pangkal batang dan berwarna kuning gelap atau
coklat muda. Tanaman ini memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh,
diantaranya dapat membantu mengobati diare, magh kembung, sakit kuning dan
pegal-pegal. Sedangkan pada tanaman jahe dapat dipanen sekitar 9 sampai 12
bulan.
Menanam tanaman obat yang memiliki rimpang sebaikya di
tunaskan terlebih dahulu. Tujuannya aga kita dapat memilih bibit yang bagus
untuk ditanam pada lahan budidaya. Selain itu tanaman jga dapat tumbuh
serempak. Cara penunasan rimpang cukup mudah dilakukan yaitu dengan cara
memilih rimpang yang tua dan dipotong sesuai bentuk atau sekat. Kemudian dicuci
hingga bersih dan di rendam ke dalam larutan fungisida selama ± untuk mencegah tumbuhnya cendawan
ataupun jamur. Setelah di rendam menggunakan larutan fungisida dapat diletakkan
pada media penunasan. Media penunasan dapat berupa karung goni ataupun nampan
yang diberi alas kertas koran dan di basahi dengan air agar media penunasan
tetap terjaga kelembapannya. Sekitar seminggu tunas mulai muncul sampai dua
minggu setelah penunasan atau setelah tunas memiliki panjang sekitar 10 cm.
dapat dipindah ke lahan tanam. Tanah yang digunakan untuk menanam digemburkan
terlebih dahulu dan diberi pupuk kandang. Pada praktikum yang kami lakukan,
tanaman jahe dan temulawak ditumpangsarikan dengan tanaman jagung yang
sebelumnya sudah ditanam terlbih dahulu sebelum jahe, temulawak dan rosella
ditanam. Tujuan dari tumpang sari sendiri untuk memanfaatkan lahan tanam agar
menambah nilai ekonomi hasil. Selain itu tanaman jagung berfungsi untuk
menaungi tanaman jahe dan temulawak karena tanaman jahe juga masih toleransi
terhadap naungan. Jarak tanam yang digunakan untuk tanaman jahe biasa yaitu 30
x 60 cm, sedangkan pada temulawak 30 x 60 cm, dan pada rosella ditanam dengan
jarak 50 x 50 cm cm. pertumbuhan jahe rata rata pada minggu pertama setelah di
tanam yaitu sekitar 7,2 cm. Jahe yang sudah di panen di jadikan simplisia yaitu
dengan cara memilih atau mensortir jahe kemudian dicuci dan dibersihkan,
dikecilkan ukurannya dengan cara memotong untuk mempermudah proses pengeringan
simplisia, setelah selasai dipotong di jemur sampai benar-benar kering setelah kering
disortir kembali dan di blender dijadikan serbuk. Jahe juga memiliki manfaat
yang banyak untuk kesehatan misalnya menurunkan tekanan darah, membantu
pencernaan, melancarkan peredaran darah, menagkal radikal bebas, meredakan rasa
sakit misal sakit migren atau nyeri, mengobati sakit gigi dan masih banyak
lagi. Pada tanaman rosella saat awal fase generatif memiliki cabang rata-rata
sekitar 10 cabang pertanaman, dan memiliki buah rata-rata 6 dan memiliki bunga
2 kuncup pertanaman. Rosella memiliki kandungan vitamin C lebih besar dari
kandungan vitamin pada buah jeruk. Namun masih banyak masyarakat yang kurang
mengetahui betapa banyak manfaat jahe, temulawak dan rosella serta tanaman obat
lain.
Pada pembuatan simplisa kumis kucing menghasilkan data
berat basah yaitu 510 gram simplisia dan setelah dikeringkan di bawah sinar
matahari, menjadi 68 gram. Kadar air yang terkandung dalam simplisia kumis
kucing tersebut adal 13,3 %. Cara menghitungnya yaitu berat basah simplisia
dikurangi berat kering dan di kalikan 100%. Simplisia yang sudah kering akan di
blender dan sebagian tidak diblender. Sebelum simplisia di blender dan
dibungkus kedalam plastic, kami melakukan pensortiran terlebih dahulu, daun
atau batang simplisia yang keringnya tidak sempurna atau sedikit menjamur harus
dibuang. Hal ini menyebabkan hasil olahan simplisia yang sebelumnya memiliki
berat kering 68 gram, setelah di sortir dan di blender menghasilkan serbuk 39
gram dan di masukkan ke dalam plastik. Tiga
kantong plastic berisi simplisia serbuk 10 gram, satu kantong plastic
berisi serbuk 9 gram, dan menghasilkan simplisia kumis kucing tanpa blender
empat kantong plastik masing-masing berisi 5 gram per plastik. Simplisia yang
di blender atau tidak di blender memiliki manfaat yang sama, biasanya simplisia
yang tidak di blender akan dijadikan the yang tetap berfungsi sebagai obat. Penggunaan
simplisia memiliki dosis yang beda dengan bahan simplisia yang masih basah.
Karena kadar air simplisia yang masih basah lebih tinggi. Jadi dalam penggunaan
sebagai obat, bahan basah lebih banyak digunakan disbanding menggunakan bahan
yang sudah kering. Sedangkan pada tanaman sambiloto, jinten, brotowali dan
pegagan hanya ditanam saja dan belum dilakukan pemanenan. Jadi pada praktikum
inikami hanya membuat simplisia kumis kucing dan jahe yang sudah di jelaskan
pada pembahasan awal. Jadi dengan laporan ini semoga kita dapat mengetahui bahwa
sebenarnya banyak sekali tanaman dan tumbuhan disekitar kita memiliki manfaat
yang sangat banyak, terutama pada kesehata. Selain itu, kita juga dapat
mengetahui cara membudidayakan dan membuat membuat simplisia untuk memanfaatkan
dari khasiat tanaman obat tersebut dan bisa memanfaatkan tanaman yang banyak
tumbuh disekitar lingkungan kita agar tidak selalu bergantung dengan obat-obat
warung yang mengandung banyak bahan kimia.
BAB
III
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
1.
Tanaman
jahe dan temulawak memiliki manfaat yang banyak bagi kesehatan
2.
Penunasan
sebelum penanaman dapat menyerampakkan pertumbuhan tanaman
3.
Pembuatan
simplisia dapat menambah nilai jual tanaman obat